mengulas tentang informasi spare part motor tua,info hand phone,berita terbaru,mobille download dll...
Rabu, 24 Maret 2010
Komunitas Motor Tua Medan
Komunitas Old Motorcycle Asosiation
Old Motorcycle Asosiation (OMA) mencoba membuktikan kepada masyarakat kalau komunitas yang mereka bentuk, bukanlah perkumpulan geng motor yang meresahkan masyarakat. Bahkan, sepanjang eksistensinya, OMA malah berusaha memberikan contoh bagaimana sebuah komunitas biker harus bersikap. Seperti apa?
SYAIFULLAH- Medan
OMA merupakan wadah berhimpunnya para pecinta sepada motor tua klasik. Utamanya buatan Eropa dengan tahun pembuatan yang sudah sangat gaek, antara tahun 1940-an hingga 70-an. Bayangkan bagaimana sulitnya merawat motor tua dengan usia yang bahkan lebih tua dari pemiliknya.
Di komunitas OMA ini, banyak jenis motor tua yang mendapatkan kasih sayang oleh para penikmatnya. Merek yang berjejer antara lain BSA, BMW, Norton, Matchles, DKW, Villers, Pannonia, Java, dan Zundapp. Soal bentuk, sudah pasti aneh-aneh dan lain daripada yang lain.
Bukan perkara mudah merawat motor tua. Hampir sama rasanya bagai merawat bayi. Setidaknya itu yang disampaikan oleh Ahmad Bengar Harahap, Ketua OMA. “Bukan hanya soal perawatan. Kesulitan kami adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Itulah basic didirikannya komunitas ini. Ya, niatan menyayangi warisan sejarah yang sempat hidup di tengah-tengah bangsa ini di zaman dulu,” kata Bengar kepada wartawan koran ini, Senin (8/2).
Bagaimana tak sulit, Bengar memburu sparepart hingga bangkai motor tuanya saja kadang sampai keliling Indonesia. Maka itu, demi buruannya, para anggota OMA sering kordinasi dengan pemikat motor tua juga di daerah lain. Tak jarang, utak-atik internet juga menjadi sebuah keharusan.
Nah, setelah eksistensi mencintai motor tua, OMA tak lantas berdiam diri. Beragam kegiatan disambangi. Termasuk kegiatan sosial dan ketaatan akan lalulintas. “Lima tahun eksis, kami tak sekadar fokus kepada hobi merawat dan mengendarai motor tua. Lebih dari itu, kami juga mencoba terus eksis dalam kegiatan sosial, turing, kampanye tertib lalulintas, safety riding dan lain sebagainya,” lanjut Bengar yang juga Dosen di Universitas Negeri Medan itu.
Terkait mulai diberlakukannya Undang-undang lalulintas yang baru, OMA terlihat mendukung asalkan UU itu baik untuk ketertiban lalulintas. Bahkan OMA juga diminta untuk menyumbangkan sarannya terkait bagaimana memperlakukan motor tua.
“Dalam sosialisai UU No.22 Tahun 2009 tentang lalulintas, OMA juga hadir dimintai saran bagaimana baiknya penerapan UU itu kepada motor tua ini. Inilah yang sedang kami garap, agar kelestarian motor tua tetap terjaga, karena bagaimanapun, motor tua itu bagian dari sejarah bangsa ini,” katanya.
salam biker's
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar